Kuncinya ada padamu
Friday, August 14, 2015 @ 10:36 AM | 0 notes

Hanya satu kata yang dari tadi aku gumamkan dalam hati.
.
.
.
.
Sialan. 

Jika diingat-ingat, aku selalu terjebak dalam situasi seperti ini. Harusnya aku belajar dari hal-hal yang terjadi sebelumnya. Tapi? Realita memang susah untuk sejalan dengan ekspektasi. Masalah yang harus di-elaborasi sekarang adalah bagaimana aku bisa berhenti? bagaimana aku harus mengatasinya? 

Sebenarnya aku berharap kamu yang berhenti, agar aku tak perlu pusing. Tapi setelah berpikir seperti itu, ada pertanyaan baru yang muncul. Apakah aku bisa menghadapinya ketika kau berhenti?

Pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan ini benar-benar meremukkan tubuhku dari dalam. Harusnya aku bisa bersikap profesional dan memilih menganggap hal yang dilakukannya sebagai wujud formalitas, bukan? Tapi, apakah kalian tahu apa yang aku lakukan?


Aku memilih tinggal. 

Dan lebih buruknya lagi? Aku merasa bodoh karena tetap melakukannya. Tapi tetap saja, aku masih tak bisa berhenti.

Sialan.