Desperately desperate
Tuesday, September 25, 2012 @ 7:22 AM | 0 notes

This is sucks. I just hoping that doraemon was real, so I could ask him for a computer pencil and my grades in school will be all better.

Desperate. Sudah dua kali ikut remidial, fisika dan sosiologi. Kalo IPA jeblok dan IPS juga jeblok masuk jurusan mana? Back to junior high, sosiologi dan fisika tidak separah ini. Sosiologi sepertinya tidak mau berkoordinasi dengan otak, seperti memantul. Semenit yang lalu hafal pengertiannya kemudian lima menit selanjutnya hafalannya terbawa angin. Kenapa sosiologi harus sama medan magnetnya dengan otakku? jadinya kan tidak lengket...

Fisika pula, gurunya teliti level master. Bapak tercinta itu tahu sekali bahwa gambar mikrometer sekrup ana kelebihan garis. Bapak, mohon berikan ketelitian bapak kepada ana. Argh! Garis sialan! angka taksiran sialan! kenapa harus lebih satu? Kenapa tidak bisa hilang sajaaa?

Sepertinya solusi terbaik hanyalah ikut bimbingan belajar lagi. Aku benci kata bimbingan. Dan besok tugas yang harus dikumpul adalah pengayaan biologi, bahasa inggris dan sosiologi. Dan besok ternyata ulangan seni budaya secara lisan. night-mares. Pokoknya tidak boleh lagi ada remidial. Tidak boleh.

Harus fokus. Fokus. Fokus. Fokus. Fo-kus.

Gimana nggak turun nilai kalau tiap malem belajarnya di twitter terus? Jleb. Mama, sejak kapan bisa baca pikiran orang?